Sabtu, 09 April 2011

ALAY


ANAK ANAK NGEHE'

Rabu, 30 Maret 2011

SEJARAH BULUTANGKIS DI INDONESIA, DAN SEJARAH BERDIRINYA PB PBSI

Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya ? Orang hanya mengenal nama badminton berasal dari sebuah rumah/istana di kawasan Gloucester-shire, sekitar 200 kilometer sebelah barat London, Inggris. Badminton House, demikian nama istana tersebut, menjadi saksi sejarah bagaimana olahraga ini mulai dikembangkan menuju bentuknya sekarang. Di bangunan tersebut, sang pemilik, Duke of Beaufort dan keluarganya pada abad ke-17 menjadi aktivis olahraga ini. Akan tetapi, Duke of Beaufort bukanlah penemu permainan itu. Badminton hanya menjadi nama karena dari situlah permainan ini mulai dikenal di kalangan atas dan kemudian menyebar. Badminton menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal dari nama tempat.
Yang juga tanda tanya besar adalah bagaimana nama permainan ini berubah dari battledore menjadi badminton. Nama asal permainan dua orang yang menepak bola ke depan (forehand) atau ke belakang (backhand) selama mungkin ini tadinya battledore. Asal mula permainan battledore dengan menggunakan shuttlecock (kok) sendiri juga misteri. Dulu orang menggunakan penepak dari kayu (bat). Dua orang menepak “burung” itu ke depan dan ke belakang selama mungkin.
Permainan macam ini sudah dilakukan anak-anak dan orang dewasa lebih dari 2000 tahun lalu di India, Jepang, Siam (kini Thailand), Yunani, dan Cina. Di kawasan terakhir ini dimainkan lebih banyak dengan kaki. Di Inggris ditemukan ukiran kayu abad pertengahan yang memuat gambar anak-anak sedang menendang-nendang shuttlecock. Permainan menggunakan kok memang mempunyai daya tarik tersendiri. Setelah ditepak atau dipukul ke atas maka begitu “jatuh” (menurun) kok akan melambat, memungkinkan orang mengejar dan menepaknya lagi ke atas. Yang menjadi tanda tanya, bagaimana bisa terbentuk kok seperti sekarang: ada kepala dengan salah satu ujung bulat dan di ujung lain yang datar tertancap belasan bulu sejenis unggas? Bahan-bahan untuk membuat kok memang sudah ada di alam. Bentuk kepala kok yang bulat sudah ada di sekitar kita, biasa ditemukan dalam buah-buahan atau batu.
Pertanyaannya adalah bagaimana awalnya bulu-bulu abisa menancap di kepala kok ? Ada yang berpendapat bahwa ada seseorang sedang duduk di kursi dan di depannya meja tulis. Dia melamun dan memikirkan sesuatu yang jauh. Tanpa disengaja dia mengambil tutup botol yang terbuat dari gabus dan kemudian menancap-nancapkan pena yang ketika itu terbuat dari bulu unggas. Beberapa pena tertancapkan dan jadilah bentuk sederhana sebuah kok.
Tentu ini tidak ada buktinya. Hanya kemudian memang terbentuk alat permainan seperti itu yang di tiap kawasan berbeda bentuknya. Pada tahun 1840-an dan 1850-an keluarga Duke of Beaufort ke-7 paling sering menjadi penyelenggara permainan ini. Menurut Bernard Adams (The Badminton Story, BBC 1980) anak-anak Duke – tujuh laki-laki dan empat perempuan – inilah yang mulai memainkannya di ruang depan. Lama-lama mereka bosan permainan yang itu-itu saja. Mereka kemudian merentangkan tali di antara pintu dan perapian dan bermain dengan menyeberangkan kok melewati tali itu. Itulah awal net. Akhir tahun 1850-an mulailah dikenal jenis permainan baru. Pada tahun 1860-an ada seorang penjual mainan dari London – mungkin juga penyedia peralatan battledore – bernama Isaac Spratt, menulis Badminton Battledore – a new game. Tulisan tersebut menggambarkan terjadinya evolusi permainan di Badminton House.

Riwayat singkat berdirinya Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)

Pada jaman penjajahan dahulu, ada perkumpulan-perkumpulan bulutangkis di Indonesia yang bergerak sendiri-sendiri tanpa satu tujuan dan satu cita-cita perjuangan di alam negara merdeka, memang tidak bisa dibiarkan berlangsung terus.Harus diusahakan satu organisasi secara nasional, sebagai organisasi pemersatu.
Untuk menempuh jalan menuju satu wadah organisasi maka cara yang paling tepat adalah mempertemukan tokoh perbulutangkisan dalam satu kongres. Pada saat itu memang agak sulit untuk berkomunikasi antara satu daerah dengan daerah lainnya. Satu-satunya yang bisa ditempuh adalah lingkungan pulau jawa saja. Itupun bisa ditempuh setelah terbentuknya PORI ( Persatuan Olah Raga Replubik Indonesia ).
Usaha yang dilakukan oleh Sudirman Cs dengan melalui perantara surat yang intinya mengajak mereka untuk mendirikan PBSI membawakan hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di Bandung lahirlah PBSI ( Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah / propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda ( Pengurus Dareah ) sedangkan Pengcab ( Pengurus Cabang ) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya / kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus 1977 ada 26 Pengda di seluruh Indonesia ( kecuali Propinsi TImor-Timur ) dan sebanyak 224 Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan 2000 perkumpulan.
Arti dari lambang PBSI, adalah sebagai berikut :
1. Terdiri dari 5 warna yang mempunyai arti, antara lain :
- Kuning : Simbul kejayaan
- Hijau : Kesejahteraan dan kemakmuran
- Hitam : Kesetiaan dan kekal
- Merah : Keberanian
- Putih : Kejujuran
2. Gambar Kapas : Berjumlah 17 biji yaitu melambangkan angka keramat ( hari proklamasi ).
3. Gambar Shuttlecock : Dengan delapan bulu, melambangkan 8 ( agustus )
4. Huruf PBSI : terdiri dari 4 dihubungkan dengan gambar ½ lingkaran sebanyak 5 biji berwarna merah dibawah shuttlecock, melambangkan tahun 1945.
5. Gambar Padi : sebanyak 51 butir yang melambangkan hari lahirnya PBSI yaitu tahun tanggal 5 Mei 1951.
6. Gambar Perisai : Adalah simbul ketahanan, keuletan, rendah diri tapi ulet, kuat dan tekun.

Meretas Sejarah

All England Super Series
Turnamen prestisius All England atau yang dalam dua tahun terakhir ini berganti kulit menjadi All England Super Series tak bisa dipisahkan dari sejarah bulutangkis kita. Di ajang inilah, hampir setengah abad silam, Tan Joe Hok mengukir tinta emas sebagai orang Indonesia pertama yang menjadi kampiun pada 1959. Setelah itu, pemain seperti Rudy Hartono, yang mengoleksi delapan gelar juara, rekor yang belum terpecahkan hingga kini, menjadi legenda. Berikutnya muncul nama-nama Liem Swie King, Ardy B. Wiranata, dan Hariyanto Arbi meneruskan hegemoni Indonesia di sektor tunggal putra.

Di ganda putra, hadir Christian Hadinata/Ade Chandra, Tjun Tjun/Johan Wahyudi, Kartono/Heryanto, Eddy Hartono/Gunawan, Gunawan/Bambang Supriyanto, Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky, Candra Wijaya/Tony Gunawan, Tony/Halim Haryanto, Candra/Sigit Budiarto. Di ganda putri ada Minarni Soedaryanto/Retno Kustijah dan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna serta di campuran muncul Christian Hadinata/Imelda Wiguna.

Namun, kejayaan itu belakangan ini surut. Tidak ada lagi pemain kita yang berdiri di podium juara. Pemain terakhir yang memenangi kejuaraan tertua ini adalah Candra/Sigit pada tahun 2003.

“Setelah itu, kita memang mengalami paceklik prestasi hingga sekarang. Rekor buruk ini tentu harus dipecahkan sekarang,” sebut Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Lius Pongoh.

Tiga Nomor


Kini, dalam kejuaraan yang berlangsung di National Indoor Arena (NIA), Birmingham, 4-9 Maret, harapan itu coba kembali dihidupkan. Pemain-pemain Indonesia mencoba meretas sejarah dalam kejuaraan berhadiah total 200 ribu dolar AS itu. Harapan itu paling tidak ada di tiga nomor, yaitu ganda campuran, ganda putra, dan tunggal putra.

Christian, yang kini menjadi koordinator pelatih di Pelatnas Cipayung, berharap kemenangan yang dibuatnya pada 1979 bersama Imelda bisa dipecahkan kali ini. Apalagi, dua pasangan, Nova Widianto/Lilyana Natsir (unggulan kedua) serta Flandy Limpele/Vita Marissa (unggulan 3) memiliki kapasitas menjadi jawara.

“Peluang tetap ramai. Kalau mulus kami akan bertemu Flandy/Vita di semifinal,” sebut Nova sebelum terbang ke Birmingham, Sabtu.

Hal serupa ditimpali Lilyana. “Undiannya memang lumayan berat, tetapi peluang tetap ada. Kami perlu kerja keras dan semoga diberi keberuntungan,” ujar Butet, sapaan Lilyana.

Sebagai juara dunia dua kali, tahun 2005 di Anaheim, AS, dan 2007 di Kuala Lumpur, Nova/Butet memang begitu diharapkan bisa mengikuti jejak Christian/Imelda. “Doakan mudah-mudahan kami bisa,” tambah Nova. “Mudah-mudahan saya dan Nova bisa membuat sejarah lagi di All England,” tutur Butet.

Sikap lebih optimistis dilontarkan Vita. “Kondisi kami sangat siap. Juara? Tentu semua pemain pasti bertanding untuk menjadi juara,” kata Vita.

Selain di campuran, duet Markis Kido/Hendra Setiawan juga memiliki peluang besar. Sebagai unggulan kedua, dia bisa terhindar dari musuh terbesar yang belum dikalahkannya, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia), di babak awal.

“Semoga saja Koo/Tan terganjal lebih dulu sehingga kami bisa menjadi juara,” sebut Hendra.

Mampukah pasukan Cipayung memecahkan tradisi buruk belakangan ini di ajang yang disebut-sebut sebagai kejuaraan dunia tidak resmi itu? Harapan itu kini dibebankan kepada 26 pemain.

Selamat berjuang, Bung! (Broto Happy W.)

PEMAIN YANG DIKIRIM
---------------------------------------
Tunggal Putra: Sony Dwi Kuncoro, Taufik Hidayat, Tommy Sugiarto
Tunggal Putri: Maria Kristin Yulianti, Adrianti Firdasari, Pia Zebadiah
Ganda Putra: Markis Kido/Hendra Setiawan, Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto, Joko Riyadi/Hendra Aprida Gunawan, Bona Septano/Muhammad Aksan
Ganda Putri: Vita Marissa/Lilyana Natsir, Endang Nursugianti/Rani Mundiasti, Jo Novita/Greysia Polii, Nitya Krishinda/Lita Nurlita
Ganda Campuran: Nova Widianto/Lilyana Natsir, Flandy Limpele/Vita Marissa, M. Rizal/Greysia Polii, Davin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita


sumber :http://www.badminton-indonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2503&Itemid=2

Kamis, 24 Maret 2011

Yonex Nano Speed 500 Badminton Racquet


The NanoSpeed ​​ratus seri Yonex baris baru kinerja biaya raket bulutangkis rendah menggunakan teknologi nano terbaru. The NanoSpeed ​​500 adalah raket aerodinamis dan widebody dengan sedikit berat seimbang terhadap kepala untuk permainan kekuasaan. raket ini merupakan raket intermediate yang sangat baik bagi pemain yang memainkan semua putaran-dengan menyinggung beberapa / permainan menyerang dan ingin menghancurkan kekuatan lebih. Dengan mengontrol bagaimana bahan raket bulutangkis dilakukan baik pada tingkat sepersejuta ribuan unit partikel, Yonex mengurangi jumlah bahan raket poros kebutuhan untuk kekuatan tinggi. Hal ini membuat garis NanoSpeed ​​dari raket bulutangkis poros tipis dan kuat untuk mewujudkan mimpi pemain bulu tangkis lama dari sebuah frame lebih tipis dan kuat untuk manuver raket cepat. Yonex NanoSpeed ​​raket bulutangkis adalah Nano-didukung oleh fullerene untuk tolakan lebih dan kecepatan dari ayunan kompak. konstruksi tradisional raket bulutangkis meningkatkan ketebalan lapisan serat grafit atau karbon untuk kekuatan tinggi, yang menambahkan bobot frame dan membuat raket sulit untuk manuver. Nano Yonex-strucure menggunakan partikel nano-ukuran fullerene dan karbon. The yonex nano-partikel proses rekayasa memberikan kontrol Yonex sensitif atas bagaimana bahan raket bulutangkis fungsi pada tingkat molekuler. Proses ini membentuk sebuah ikatan molekul tinggi kinerja bahan dan menciptakan lampu, stabil tipis dan kuat raket bulutangkis yang menghasilkan tenaga maksimum dan kecepatan dari ayunan kompak. 30% lebih tahan dampak 10% lebih daya tahan 5% lebih daya Pabrik pengujian menunjukkan bahwa dengan nano-powering frame bulutangkis-bagian dari raket bulutangkis dimana konsentrasi stres adalah tertinggi raket bulutangkis Yonex NANOSPEED memberikan impact resistance 30% lebih dari raket bulutangkis biasa, daya tahan 10% lebih dan tolakan 5% lebih kekuasaan.

Features
  • Level: Intermediate
  • Type: Offensive
  • Flex: Medium Stiff
  • Head: Square/Isometric
  • Weight: 85-89gm (3U-)
  • B.Pt: 6 (Little Head Heavy Balance)
  • NOTE: Yonex wrote the racket as head light but we tested the racket and felt the racket was a little head heavy.
  • ===============
  • Head: High Modulus Graphite, Nano Carbon
  • Shaft: High Modulus Graphite, Nano Carbon
  • Cover: Yonex Full Cover
  • String: Yonex BG-65 ( Custom Strung ) / Upgrade Available
http://www.badmintonalley.com/Yonex_Nano_Speed_500_Badminton_Racquet_p/racket-yonex-ns500.htm

Yonex Nano Speed 9000

The Yonex NanoSpeed ​​9000 X dan S menggunakan teknologi terbaru, elastis Ti untuk memberikan elastisitas tinggi dan kekuatan yang tinggi pada frame yang sama. Kombinasi seimbang elastisitas tinggi rebound, seperti karet, dan kekuatan yang tinggi struktur memungkinkan pemain mix and match teknik bermain, strategi bermain, dan karakteristik bingkai kinerja untuk memenangkan keuntungan. Moulded ke kedua sisi dari frame, bingkai elastis Ti mengatasi keterbatasan bahan bingkai konvensional. Dengan efek rebound kuat, sepersekian detik setelah dampak dan defleksi, yang elastis Ti Frame terkunci kembali ke bentuk aslinya untuk memulai kok ke bawah pengadilan dengan akurasi tinggi dan dengan energi penuh dari ayunan.
Garis Yonex baru raket bulutangkis, NanoSpeed, menggunakan nano-teknologi terbaru untuk menciptakan raket bulutangkis lebih tahan lama dan kuat.
Dengan mengontrol bagaimana bahan raket bulutangkis dilakukan baik pada tingkat sepersejuta ribuan unit partikel, Yonex mengurangi jumlah bahan raket poros kebutuhan untuk kekuatan tinggi. Hal ini membuat garis NanoSpeed ​​dari raket bulutangkis poros tipis dan kuat untuk mewujudkan mimpi pemain bulu tangkis lama dari sebuah frame lebih tipis dan kuat untuk manuver raket cepat.
Yonex NanoSpeed ​​raket bulutangkis adalah Nano-didukung oleh fullerene untuk tolakan lebih dan kecepatan dari ayunan kompak. konstruksi tradisional raket bulutangkis meningkatkan ketebalan lapisan serat grafit atau karbon untuk kekuatan tinggi, yang menambahkan bobot frame dan membuat raket sulit untuk manuver. Nano Yonex-strucure menggunakan partikel nano-ukuran fullerene dan karbon. The yonex nano-partikel proses rekayasa memberikan kontrol Yonex sensitif atas bagaimana bahan raket bulutangkis fungsi pada tingkat molekuler. Proses ini membentuk sebuah ikatan molekul tinggi kinerja bahan dan menciptakan lampu, stabil tipis dan kuat raket bulutangkis yang menghasilkan tenaga maksimum dan kecepatan dari ayunan kompak.
30% lebih tahan dampak
10% lebih daya tahan
5% lebih daya

Pabrik pengujian menunjukkan bahwa dengan nano-powering frame bulutangkis-bagian dari raket bulutangkis dimana konsentrasi stres adalah tertinggi di Yonex NANOSPEED 7000 raket bulutangkis memberikan impact resistance 30% lebih dari raket bulutangkis biasa, daya tahan 10% lebih dan 5% lebih tolakan listrik.
Features
  • Level: Advance
  • Type: Offensive
  • Flex: Very Stiff
  • Head: Square/Isometric
  • Weight: 87-89gm(3U-)
  • B.Pt: 7 (Head Heavy Balance)
  • ===============
  • Head: Nano Carbon (C60)
  • Shaft: Nano Carbon (C60)
  • Cover: Yonex Full Cover
  • String: Yonex BG-65 (Custom Strung) / Upgrade Available

Selasa, 22 Maret 2011

Yonex Nano Speed 100 junior


BARU Warna untuk tahun 2010

Yonex Nano Speed ​​100 Junior (NS100Jr) 2010 raket bulutangkis dirancang khusus untuk anak-anak lebih tinggi dengan panjang 24 inci. Ini memiliki desain kepala isometrik berdasarkan bentuk kepala teknologi Yonex's Isometric untuk menyediakan 32% lebih besar manis-spot (daerah memukul) dari raket bulutangkis konvensional untuk membantu para pemain muda memukul shuttlecock. Yonex Nano Speed ​​100 Junior (NS100Jr) 2010 raket bulutangkis terbuat dari grafit karbon 100% (grafit pada frame kepala dan Grafit / Karbon nanotube pada poros) untuk membuat raket yang lebih ringan berat badan dan lebih mudah untuk bermain untuk anak-anak. Junior NS100 adalah raket bulutangkis yang sangat baik untuk mendapatkan anak-anak muda sekitar 6-8 tahun mulai mencoba bermain bulutangkis. Pada tahun 1992, Yonex mengembangkan teknologi pertama di dunia zaman-keputusan dalam bulutangkis ... yang "Isometric Square Head Shape". Yonex perkembangan ini terus set kecepatan menang bermain. The Isometric Square Head Shape desain raket bulutangkis memberi area 32 persen lebih besar memukul efektif daripada raket bulutangkis konvensional. Juga, tidak seperti raket bulutangkis konvensional dengan string utama dan salib bervariasi panjang, yang Isometric Square Head Shape menyetarakan panjang string lintas utama dalam stringbed-memperbesar sweetspot semua-sekitar untuk akurasi tembakan lebih konsisten bahkan pada off-center hits.
Features
  • Level: Beginner / Recreational
  • Type: All Around
  • Flex: Medium Stiff
  • Head: Square/Isometric
  • Weight: 75-79gm(5U-)
  • B.Pt: 5 (Even Balance)
  • ===============
  • Head: Graphite
  • Shaft: Graphite / Carbon Nanotube
  • Cover: Head Cover
  • String: Pre-strung by the manufacturer with Yonex string

Yonex Nano Speed 8000

.Garis Yonex baru raket bulutangkis, NanoSpeed​​, menggunakan nano-teknologi terbaru untuk menciptakan raket bulutangkis lebih tahan lama dan kuat. Dengan mengontrol bagaimana bahan raket bulutangkis dilakukan baik pada tingkat sepersejuta ribuan unit partikel, Yonex mengurangi jumlah bahan raket poros kebutuhan untuk kekuatan tinggi. Hal ini membuat garis NanoSpeed ​​dari raket bulutangkis poros tipis dan kuat untuk mewujudkan mimpi pemain bulu tangkis lama dari sebuah frame lebih tipis dan kuat untuk manuver raket cepat.

Yonex NanoSpeed ​​raket bulutangkis adalah Nano-didukung oleh fullerene untuk tolakan lebih dan kecepatan dari ayunan kompak. Konstruksi tradisional raket bulutangkis meningkatkan ketebalan lapisan serat grafit atau karbon untuk kekuatan tinggi, yang menambahkan bobot frame dan membuat raket sulit untuk manuver. Nano Yonex-strucure menggunakan partikel nano-ukuran fullerene dan karbon. The yonex nano-partikel proses rekayasa memberikan kontrol Yonex sensitif atas bagaimana bahan raket bulutangkis fungsi pada tingkat molekuler. Proses ini membentuk sebuah ikatan molekul tinggi kinerja bahan dan menciptakan lampu, stabil tipis dan kuat raket bulutangkis yang menghasilkan tenaga maksimum dan kecepatan dari ayunan kompak.


30% lebih tahan dampak

10% lebih daya tahan

5% lebih daya



Pabrik pengujian menunjukkan bahwa dengan nano-powering frame bulutangkis-bagian dari raket bulutangkis dimana konsentrasi stres adalah tertinggi di Yonex NANOSPEED 7000 raket bulutangkis memberikan impact resistance 30% lebih dari raket bulutangkis biasa, daya tahan 10% lebih dan 5% lebih daya tolakan



Features
  • Level: Advance
  • Type: All Around
  • Flex: Very Stiff
  • Head: Square/Isometric
  • Weight: 87-89gm(3U-)
  • B.Pt: 5 (Head Light / Even Balance)
  • ===============
  • Head: Nano Carbon (C60)
  • Shaft: Nano Carbon (C60)
  • Cover: Yonex Full Cover
  • String: Yonex BG-65 (Custom Strung) / Upgrade Available

http://www.badmintonalley.com/Yonex_Nano_Speed_8000_p/racket-yonex-ns8000.htm

Yonex Nano Speed 9900

The 9900 Yonex NanoSpeed ​​bahan dan teknologi terbaru, X-Fullerene dan elastis Ti untuk memberikan elastisitas tolakan, tinggi dan kekuatan pada frame yang sama. Kombinasi seimbang elastisitas tinggi rebound, seperti karet, dan peningkatan 10x lipat dalam kekuatan mengikat memungkinkan untuk membuat tolakan 5% lebih tinggi dan stabilitas 15% lebih besar. Moulded ke kedua sisi dari frame, bingkai elastis Ti mengatasi keterbatasan bahan bingkai konvensional. Dengan efek rebound kuat, sepersekian detik setelah dampak dan defleksi, yang elastis Ti Frame terkunci kembali ke bentuk aslinya untuk memulai kok ke bawah pengadilan dengan akurasi tinggi dan dengan energi penuh dari ayunan.
Yonex nanosains mencapai tercepat kerja raket dua cara. Pertama, dengan menyediakan kontrol yang sensitif tentang bagaimana bahan raket tampil di tingkat sepersejuta ribuan unit partikel, dan kedua, dengan mengurangi jumlah bahan raket poros kebutuhan, untuk rasio super tipis yang ideal / kekuatan tinggi
Dengan mengontrol bagaimana bahan raket bulutangkis dilakukan baik pada tingkat sepersejuta ribuan unit partikel, Yonex mengurangi jumlah bahan raket poros kebutuhan untuk kekuatan tinggi. Hal ini membuat garis NanoSpeed ​​dari raket bulutangkis poros tipis dan kuat untuk mewujudkan mimpi pemain bulu tangkis lama dari sebuah frame lebih tipis dan kuat untuk manuver raket cepat.
Yonex NanoSpeed ​​raket bulutangkis adalah Nano-didukung oleh fullerene untuk tolakan lebih dan kecepatan dari ayunan kompak. konstruksi tradisional raket bulutangkis meningkatkan ketebalan lapisan serat grafit atau karbon untuk kekuatan tinggi, yang menambahkan bobot frame dan membuat raket sulit untuk manuver. Nano Yonex-strucure menggunakan partikel nano-ukuran fullerene dan karbon. The yonex nano-partikel proses rekayasa memberikan kontrol Yonex sensitif atas bagaimana bahan raket bulutangkis fungsi pada tingkat molekuler. Proses ini membentuk sebuah ikatan molekul tinggi kinerja bahan dan menciptakan lampu, stabil tipis dan kuat raket bulutangkis yang menghasilkan tenaga maksimum dan kecepatan dari ayunan kompak.

30% lebih tahan dampak
10% lebih daya tahan
5% lebih daya


Pabrik pengujian menunjukkan bahwa dengan nano-powering frame bulutangkis-bagian dari raket bulutangkis dimana konsentrasi stres adalah tertinggi di Yonex NANOSPEED 7000 raket bulutangkis memberikan impact resistance 30% lebih dari raket bulutangkis biasa, daya tahan 10% lebih dan 5% lebih tolakan listrik.

http://www.badmintonalley.com/Yonex_Nano_Speed_9900_2009_Badminton_Rack_p/racket-yonex-ns9900-2009.htm